Selasa, 22 Januari 2008

Pewilayahan Komoditi berbasis Iklim

Pewilayahan potensi komoditas tanaman dapat menggunakan pendekakan pewilayahan agroekologi, yang merupakan pendekatan komprehensif untuk memetakan potensi wilayah. Pewilayahan agroekologi dimaksudkan guna mengetahui daya dukung kondisi fisik dan lingkungan Kabupaten Kotawaringain terhadap pengembangan budidaya komoditas pertanian tanaman pangan. Aspek-aspek lingkungan fisik yang dikaji adalah aspek iklim, tanah (fisik dan kimia) dan struktur topografi wilayah. Ketiga aspek tersebut dapat menjadi faktor pendukung maupun faktor pembatas bagi usaha pengembangan sektor pertanian.

Pengkajian terhadap ketiga aspek tersebut akan menghasilkan tingkat kesesuaian pertumbuhan dan perkembangan komoditas padi di lokasi tertentu. Tingkat kesesuaian yang dihasilkan merupakan integrasi dari ketiga aspek yang masing-masing memberikan tingkat atau bobot penilaian yang berbeda sesuai dengan jenis komoditas dan sensitivitas pertumbuhan dan perkembangan terhadap tiga aspek tersebut. Penilaian terhadap tingkat kesesuaian ini kemudian dipetakan guna menghasilkan peta kesesuaian yang disebut dengan peta kesesuaian agroekologi, sehingga dapat diketahui kemampuan daya dukung lingkungan fisik suatu wilayah terhadap usaha-usaha pengembangan komoditas tertentu. Berdasarkan pemetaan ini juga dilakukan perhitungan luas kesesuaian lahan untuk tanaman padi di tiap kecamatan dan desa, sehingga akan memudahkan dalam menentukan kawasan prioritas pengambangan budidaya padi sawah. Gambar 1 menjelaskan proses penyusunan peta kesesuaian agroekologi.

Tidak ada komentar: